Assalamualaikum wr. wb
Saya akan menceritakan hasil wawancara saya ke Ibu Ari Widiastuti. Siang itu, sekitar pukul 10.15, saya dan dan Lintang menemui Bu Ari di ruang media yang sedang mengawasi beberapa anak kelas 11 yang juga berada di ruang media. Pada siang itu Bu Ari sedang tidak mengajar.
Bu Ari adalah guru Bahasa Indonesia di SMA Al-Muslim. Ia sudah 3 tahun mengajar di Al-Muslim. Tahun ini Bu Ari mengajar kelas 11, 12, serta kelas 10A. Bu Ari menuturkan bahwa menjadi guru ada enaknya dan ada enggaknya.
Bu Ari mengatakan ada enaknya karena dari segi manusia, derajat gurulah yang paling tinggi. Derajat guru yang paling tinggi karena gurulah yang mencerdaskan bangsa. Orang bisa menjadi dokter, ilmuwan, arsitek, dan sebagainya karena berkat guru. Dan tidak enaknya karena gajinya sedikit, tanggung jawabnya besar, dan kadang guru tidak dihormati oleh beberapa siswa.
Dari jawaban Bu Ari tadi timbul pertanyaan di benak saya. Mengapa gaji guru di Indonesia sangat sedikit? Padahal gurulah yang mencerdaskan bangsa. Lalu, Bu Ari memberikan nasihat kepada kami agar bisa menjadi anak yang lebih baik, mandiri, dan punya kesadaran akan kewajibannya. Contohnya seperti sholat tanpa disuruh, belajar dengan kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, dan lain-lain. Dan dari segi akhlaq, beliau berpesan kepada kami agar bisa bersikap hormat terhadap orang yang lebih tua.
Lalu, beliau juga menceritakan pengalamannya kepada kami. Selama 3 tahun mengajar di Al-Muslim, beliau 3 kali menerima rapot. Di rapot terakhirnya, nilai bidang studi beliau sangat tinggi. Lalu, untuk pengalaman buruknya, beliau bilang Bu Mugi tahu sendiri.
Dari hasil wawancara tersebut, saya harus mengubah diri saya. Saya harus meningkatkan keimanan saya, kemandirian, dan lain-lain. Sekian laporan wawancara dari saya.
Wassalamualaikum wr.wb.
dont mind the name... im bad at naming things. And dont expect any great things here, this blog made for school assignments.
Jumat, 03 Desember 2010
Kamis, 02 Desember 2010
Profil Wirausahawan
Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/biografi-bob-sadino-pengusaha-sukses.html
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/12/biografi-bob-sadino-pengusaha-sukses.html
Entrepreneurship
Pengertian Kewirausahaan
Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan entrepreneurial, dan entrepreneur.
1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.
3. Wirausahawan (entrepreneur) didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
4. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha
Setiap orang memiliki ide untuk berkreasi namun hanya sedikit orang yang tertarik untuk terus melanjutkan sebagai seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa paparan yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk berwirausaha:
1. mengubah gaya hidup atau meninggalkan karir yang telah dirintis. Hal ini biasanya dipicu oleh keinginan untuk mengubah keadaan yang statis ataupun mengubah gaya hidupnya karena adanya suatu hal negative yang menimbulkan gangguan.
2. Adanya keinginan untuk membentuk usaha baru. Faktor yang mendukung keinginan ini antara lain adalah budaya juga dukungan dari lingkungan sebaya, keluarga, dan partner kerja. Dalam budaya Amerika dimana menjadi bos bagi diri sendiri lebih dihargai daripada bekerja dengan orang lain. Hal ini lebih memacu seseorang untuk lebih mengembangkan usaha daripada bekerja untuk orang lain. Selain itu, dukungan pemerintah juga menjadi faktor yang tak kalah penting. Dukungan ini dapat terlihat melalui pembangunan infrastruktur, regulasi yang mendukung pembentukan usaha baru, stabilitas ekonomi dan kelancaran komunikasi. Faktor selanjutnya adalah pemahaman terhadap pasar. Tentu saja hal ini menjadi penting terutama dalam meluncurkan produk baru ke pasaran. Selanjutnya adalah peranan dari model yang akan mempengaruhi dan juga memotivasi seorang wirausahawan. Faktor yang terakhir adalah ketersediaan finansial yang akan menunjang usaha.
Peranan Wirausaha dalam Perkembangan Ekonomi
Peranan wirausaha tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini, pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.
Sumber : http://avin.filsafat.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=20&Itemid=34
Langganan:
Postingan (Atom)